Sunday, January 20, 2008

Sekilas Italia

Italia sejak tahun 2002 telah ikut dalam zona mata uang euro, yaitu menukar mata uangnya dari lire ke euro. Saat itu 1 euro ditetapkan sekitar 2000-an lire dan 1 euro setara 1 dolar Amerika. Beberapa tahun kemudian euro yang sempat turun, terus menunjukkan gejala menguat. Saat ini sudah setara 1,4548 dolar Amerika. Tentu saja keadaan ini berpengaruh besar bagi perekonomian Italia. Selain inflasi karena penguatan euro, juga inflasi karena kerancuan dalam pemberian harga dari lire ke euro.

Sebagai contoh dahulu sewa rumah 2 kamar adalah 900.000 lire kini rumah yang sama dihargai 900 euro padahal seharusnya sekitar 450 euro hal ini juga terjadi pada harga-harga barang dan jasa lainnya, terutama pada toko-toko menengah bawah. Karena kerancuan dalam pemberian harga, sebagian dari mereka untuk mudahnya hanya membuang nolnya saja, sehingga memicu kenaikan harga yang menjengkelkan.

Keadaan ini berpengaruh juga bagi pengeluaran setiap keluarga, terutama orang asing yang bergaji tidak terlalu tinggi atau dalam bentuk mata uang dolar Amerika. Belanja menjadi terasa mahal dari biasanya. Bagi orang Indonesia yang tidak dapat membeli rumah, harga sewa menjadi komponen pengeluaran yang memberatkan. Sehingga memerlukan kiat tersendiri untuk tetap bertahan dalam situasi itu.

Pasar terus bergerak naik dan turun mencari penyesuaian. Semakin lama penduduk semakin memahami nilai uang euro seperti halnya memahami uang lire. Sehingga di pasaran telah semakin banyak tersedia barang di pasar tradisional yang dijual cukup murah dan baik.

Hal yang penting bila tinggal dan beraktifitas di Italia :

Parkir mobil di garis biru rata-rata €1 per jam. Bila terkena tilang karena pelanggaran berkendaran, bayar dendanya dapat mencapai antara €35 sampai € 70 tergantung jenis pelanggarannya. Parkir garis putih bebas biaya, dan garis kuning untuk reserve. Reserve ini harus dilihat peruntukannya biasanya ada tiang tanda, misalnya untuk orang cacat, untuk bongkar muat barang atau milik kantor tertentu seperti diplomatik atau polisi.

Tapi di Italia mobil bisa juga parkir sembarangan atau di tempat yang tidak ada garis baik warna biru, putih maupun kuning. Yang penting tidak ada tanda dilarang, mobil tidak akan ditilang atau diderek. Jangan heran bila dijalan-jalan ditemui mobil terparkir secara acak-acakan dan terkadang membuat pengendara kesulitan belok karena jalan jadi sangat pas buat mobil yang lewat secara lurus.

Bepergian dengan bis kota dan trem cukup nyaman. Tiket bis/trem seharga €1 untuk 75 menit atau membeli tiket langgaran bulanan seharga €30, mingguan €16 atau sehari €4. Dalam bis/trem tidak ada kondektur, tapi disediakan mesin untuk mencetak waktu berakhirnya tiket. Jangan coba-coba tidak mencetak waktu di mesin itu apalagi tidak punya tiket, karena dendanya cukup besar €50 untuk denda di tempat dan €100 untuk denda melalui pos.

Bila sudah mengetahui betul jadwal pemeriksaan, karena sudah sering pake bis, boleh juga sih coba-coba tidak pakai tiket. Hanya kalau lagi apes ya….. tanggung sendiri dendanya.

Tiket bis (disebut biglietto) dapat dibeli di tabacchi, yaitu toko kelontong, atau di edicola tertentu, yaitu toko koran dan majalah. Bisa juga di kantor pos, tempat penukaran uang dan tempat penjualan lotre (lotto). Sekarang dapat juga dibeli di bis-bis tertentu. Biasanya bis gandeng yang express, yaitu bis yang tidak berhenti disetiap halte (disini disebut fermata) disediakan mesin penjual tiket €1.

Restoran asli Italia rata-rata menyediakan menu aneka pizza dan pasta. Bar, toko makanan dan minuman kecil, menyediakan aneka jenis kopi seperti espresso (kopi cepat), capuccino, machiato (espresso dengan susu), coffe latte (kopi susu dalam gelas lebih besar) juga menyediakan berbagai jenis roti manis atau roti isi, dapat ditemui di berbagai sudut kota. Gelateria atau toko penjual ice creams khas Italia juga banyak ditemui di tempat-tempat pariwisata. Yang juga khas adalah pasticceria yaitu toko yang menjual aneka kue manis.

Restoran Cina, kebab dan makanan Arab mudah dijumpai di kota-kota besar dan daerah wisata. Makanan khas Amerika seperti Mc Donald relatif lebih sedikit.

Beberapa kota di Italia seperti Roma, Napoli, Milan, Venezia atau kota-kota besar lain, membutuhkan ekstra kewaspadaan. Karena copet, penipu dan pencuri sangat banyak untuk ukuran Eropa, mungkin setara dengan daerah di Cililitan Jakarta.

Bila anda naik kereta malam, kewaspadaan terhadap barang bawaan anda harus terus-menerus. Walaupun misalnya anda menyewa satu kabin dan dikunci.

Bila ada di hotel, sekalipun bintang lima, jangan sekali-kali meninggalkan tas tangan atau barang berharga seperti kamera dll di tempat yang tidak anda sendiri dapat mengawasinya.

Di jalan atau di daerah wisata anda juga harus waspada terhadap :

- orang/keluarga penipu dengan cara seperti seseorang/sekeluarga yang hendak menukarkan uang. Mereka biasanya berlaku seperti layaknya sebuah keluarga yaitu seorang laki-laki, seorang perempuan dan seorang anak dengan postur mirip orang-orang dari Asia Selatan/Pakistan. Mereka bertanya tentang mata uang asing atau dimana tempat penukaran uang atau kesulitan menemukan mata uang tertentu. Mereka juga biasanya memperlihatkan segepok dolar.

- penipu yang mengaku polisi dengan pakaian sipil, biasanya dua atau tiga orang dan menggertak anda untuk memperlihatkan paspor atau ID. Mereka sering menggertak sebagai intel polisi urusan imigran gelap atau narkotika. Sebagai catatan, polisi tulen di Roma akan berlaku sopan.

- anak-anak atau remaja/abg yang berpura-pura mengemis. Mereka adalah copet. Biasanya posturnya dari Albania, Romania atau negara-negara pecahan Yugoslavia.

- seseorang atau sekelompok orang yang berpostur Maroko atau orang Afrika, yang berpura-pura mencari sesuatu, mereka adalah pencuri.

- seseorang yang menawarkan laptop atau telepon seluler atau gadget dengan harga super murah. Karena pasti anda ditipunya.

Selama anda waspada, tidak mudah digertak, dan tidak mudah tergiur iming-iming, kriminal tidak akan berani terhadap anda. Bila baru pertama kali ke Italia, selalu bepergian dalam bentuk kelompok minimal 5 orang. Jangan menanggapi sapaan/permintaan tolong dari orang-orang yang belum dikenal yang berpostur Pakistan/Maroko/orang hitam (yah apa boleh buat dari pada ditipu), mereka biasanya bertanya dalam bahasa Italia sebagai pancingan (dia tahu anda orang asing pasti gak bisa) kemudian ke bahasa Inggris. -antz-