Friday, September 04, 2009

Seandainya aku dapat 6,7 triliun rupiah

Bank Century adalah bank kecil yang saat ini sedang naik daun. Bukan karena prestasinya yang keren atau menjadi juara diantara para bank. Menjadi terberitakan di koran karena gak jadi ambruk gara-gara ditolong oleh tangan Malekat. Malekat itu memberi Rp 6,7 triliun atau 6.700 milyar.

Kalau bank Century ambruk sih sebetulnya gak bakalan heboh-heboh amat, karena kita memang sudah biasa mendengar bank nasional ambruk. Apalagi Century cuman bank kecil. Yang menghebohkan itu adalah jumlah dana yang Malekat kucurin buat nolong, 6,7 triliun cing!

Coba kita bayangkan uang 6,7 triliun itu seperti apa.

- Jakarta Post hari ini 4/9/09 menyetarakan uang itu bisa membeli 15 buah Sukhoi SU-30 fighter jets, atau 2 buah Sub-Marines Kilo-Class buatan Rusia, atau bisa dipakai untuk menyelesaikan monorail yang belum jadi di Jakarta dan malah bersisa; atau

- Bisa dipakai untuk membangun jembatan Suramadu satu lagi; atau

- Bisa dipakai beli 13.400 buah mobil Toyota Camry yang bakal dijadiin mobil dinas para pejabat eselon I se Indonesia; atau

- Bisa dipakai untuk membuat sekolah dasar se Indonesia gratis beneran (bener-bener ortunya gak keluar duit gitu loh); atau

- Bisa dipakai untuk memberi rumah yang layak (harga 100 jt) bagi 67.000 guru; atau

- Teman saya bilang kalu dibelikan bakso bisa menenggelamkan pulau Jawa, tapi nyatanya gak jadi tenggelam karena semua tukang banksonya kelenger karena gak sanggup bikin sebanyak itu.

- Ada lainnya ?

Monday, August 31, 2009

Tanah subur, kenapa impor ya ?

Membaca berita di Kompas akhir-akhir ini tentang berbagai impor bahan pangan, saya jadi teringat lagu Koes Plus tahun 70-an yang liriknya seperti ini :

Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Ya, tanah air kita-Indonesia memang subur dari dulu sampai sekarang, sehingga membuat ngiler para penjajah untuk membuat koloni di tanah air kita. Bayangkan tongkat dan batu jadi tanaman, ikan dan udang menghampirimu. Kail dan jala bisa menghidupimu !

Tapi itu duluuuuu. Seiring dengan waktu, walaupun tanah kita tetap subur, tapi kalo tidak digarap dengan baik ya akhirnya kita harus impor kedele, beras, gula, jagung, daging, bahkan air minum.

Ironis sekali ya.

Lautan, danau dan sungai sudah dikaplingi, ditumbuhi rumah-rumah ilegal, jadi tempat pembuangan sampah akhir dan kalau perlu dijadikan daratan. Jadi boro-boro menghampiri, ikan dan udang malah mati gak bisa hidup. Kalau sudah begitu apakah kail dan jala masih bisa menghidupimu ?

Tanah nganggur pasti dilirik untuk dijadikan area bisnis (toko atau mall gitu loh), minimal diaspal atau diplester semen. Kayu dan batu bukan jadi tanaman, tapi jadi bangunan la yaw.

Kalau masih nekat jadi petani atau nelayan, siap-siap saja hidup kere dan miskin terjerat tengkulak, hutang, mafia, pungli dan biaya hidup yang untuk hidup sederhana saja susah. Gimana mau produksi hasil pertanian berkualitas tinggi dengan harga murah ? Kalau jalur distribusi dalam negeri begitu mahal, harga pupuk dan mesin pertanian mahal dan hari panen adalah hari anjlognya harga.

Dalam acara Mario Teguh Golden Way, dikatakan bahwa bukan besar kecilnya batu yang bisa melukai, tapi kecepatan dan ketepanan lemparannya. Dengan kata lain orang yang melakukannyalah yang menentukan bukan batunya.

Begitu juga dengan tanah air kita-Indonesia, bukan subur atau tidak tanahnya, tapi penduduknyalah yang menentukan gemah ripah loh jinawi atau tidaknya. -antz-

Tuesday, August 18, 2009

Kaget tiket PNS seharga seratus juta rupiah

Hari jumat 14/8 yang lalu saya baca artikel di Kompas berjudul "PNS" oleh Jaya Suprana. Diceritakan bahwa beliau terkejut atas masih adanya adat istiadat pungli atau uang pelumas untuk menjadi PNS (pegawai negeri sipil alias pegawai pemerintah). Apalagi disebutkan angkanya seratus juta rupiah.

Saya sebagai PNS juga terkejut.

Kenapa ?

pertama, yang menceritakan kejadian masuk PNS dengan uang pelicin itu adalah Jaya Suprana, seorang tokoh yang tentunya tidak akan bercerita ngarang. artinya kejadian itu ada.

kedua, seratus juta rupiah untuk menjadi PNS sangat tidak masuk akal. setidaknya buat saya. karena sebagai PNS tok (maksudnya gak punya bisnis sampingan dan tidak tugas keluar negeri) untuk mendapatkan uang seratus juta rupiah itu membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung dengan kesehariannya menganut asas hemat.

saya tidak mengada-ngada, lihat aja tabel gaji terakhir terbitan tahun 2009. untuk seorang PNS dengan jabatan fungsional tertentu dengan golongan IV-e masa kerja 32 tahun (ini udah paling top) digaji pokok rp. 3.400.000,- katakanlah total penghasilan sekitar 8 jutaan rupiah per bulan. nah gimana yang golongannya lebih rendah dan tahun pengabdiannya lebih sedikit. pastinya penghasilannya lebih kecil kan.

kawan saya bilang, eit jangan boong! jangan sok suci lu ya! banyak tuh PNS yang bisa punya rumah mewah, mobil keren, tanah bejibun, kebon berhektar, bisa sekolahin anak di luar negeri hanya dengan bea siswa ortunya yang PNS.

hhmmmm... saya juga gak begitu tau nih. mangkanya saya kaget baca artikelnya pak Jaya yang bilang ada seseorang yang rela keluar seratus juta rupiah untuk jadi PNS. karena saya sendiri gak pernah tuh dipalakin uang saat masuk PNS. dan di departemen saya juga kayaknya gak bisa tuh pake pelicin, karena pake e-proc.

menurut pengalaman saya, PNS yang bisa seperti itu tentunya cuman sedikit dari total jumlah PNS yang mayoritas hidup pas pasan. Kalo anak si bapak yang nyogok seratus juta rupiah itu sudah jadi PNS apakah bisa dijamin dia menjadi segelintir PNS yang bisa menghasilkan 100 juta rupiah per bulan ?

Kalo saya sih mendingan dipake bisnis aja.-antz-

Friday, August 14, 2009

Mereka membayar harganya

Sabtu sore yang panas, Johan diminta oleh sahabatnya Made Sitanggang untuk gantiin dia "melihat" orang sukses berbicara di Hotel Ma Erot. Katanya tiketnya udah dibeli sayang kalo gak dipake.

Tadinya Johan ogah-ogahan datang ke Hotel Ma Erot, tapi ternyata orang-orang sukses itu memberikan testimoni (ini artinya apa ya ?) tentang kesuksesannya dengan sangat menarik. Tanpa sadar Johan mencatet inti omongan mereka yang kira-kira salah satunya seperti ini :

Pada awalnya -sebelum mereka sukses- mereka bekerja lebih keras dari orang kebanyakan.
Sambil memperlihatkan grafik kerja efektif orang kebanyakan yang hampir sama rata misalnya bekerja efektif 20-30 jam seminggu. Kemudian memperlihatkan grafik kerja efektif orang-orang yang sukses (maksudnya yang seperti mereka gitu loh) yang jika disandingkan grafiknya menonjol cukup signifikan, karena mereka kerja efektif sekitar 60-70 jam seminggu.

Mereka kasih contoh aktor laga Jet Li yang sudah berlatih Wu Shu sejak umur 7 tahun dan terus menerus berlatih. Juga bintang tenis putri Steffi Graft yang sebelum masa jayanya terus menerus berlatih walaupun tidak sedang menghadapi pertandingan. Dan para bintang dunia lainnya.

Para bintang itu berani berkorban menunda waktu bersenang-senangnya untuk terus berlatih mengasah kemampuannya. Bahkan sering mereka mengorbankan waktu untuk lebih lama bersama orang yang dicintainya atau waktu untuk menekuni hobinya. Mereka juga berjuang mengatasi rasa jemu dan malas dalam jiwanya.

Untuk mencapai sukses, mereka berani membayar harganya. Harga yang tidak hanya berbentuk uang, namun juga hati dan pikirannya.

Bila seorang atlet hanya berlatih saat akan ada pertandingan, tentunya si atlet tidak akan pernah menjadi seorang bintang kelas dunia.

Friday, February 20, 2009

Jombang emang moy

Setelah sekian tahun lamanya para peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui asal muasal Gundala Putra Petir, tokoh superhero komik lokal yang ngetop di tahun 1980-an, akhirnya diketahui juga bahwa si Gundala ini ternyata kelahiran Jombang Jawa Timur.

Bukti penelitian itu terkuak saat si Gundala menitis pada sebuah batu sehingga batu itu menjadi sakti. Gundala menitis ke dalam batu yang berada di dekat seorang anak bernama Pacari Suet yang jika dilihat oleh orang biasa seperti sambaran petir (namanya juga Putra Petir). Karena berisi Gundala batu itu menjadi sangat luar biasa.

Demikian bunyi laporan Profesor Markel, peneliti utama dari Universitas Klenik Musrik, yang disiarkan beberapa hari lalu dalam media masa lokal dan nasional.

Berita terakhir diketahui ternyata Gundala Putra Petir punya saudara kembar seorang perempuan yaitu Gundawati Putri Petir yang juga ikut menitis kedalam batu yang sedang digenggam oleh Dewi Kahyangan. Batu itu juga sama menjadi sakti seperti kembarannya.

Friday, January 23, 2009

Kampanye Kosong

Pemilu 2009 akan segera digelar. Hingar bingar kampanye sudah semarak dari pertengahan tahun 2008. Iklan di televisi, sms, poster, baliho, bendera kartu nama dsb malah sudah mulai merusak keindahan dan kenyamanan lingkungan.

Semarak spanduk, baliho, selebaran kampanye pemilu legislatif yang begitu banyak sudah membuat perut warga mual. Lagipula hampir disemua baliho, poster dan selebaran para kontestan jarang atau bahkan tidak ada yang mensosialisasikan konsep, program dan visi para kontestan. Mereka cuman mejeng dan narsis.

Malah di suatu tempat ada poster caleg yang menulis "RL, Papanya CL". CL itu seorang artis.
Halah...... emang dia mau memperjuangkan apa kalo jadi anggota legislatif ???? Jangan-jangan yang diperjuangkan hanya kepentingan artis yang notabene anaknya. OMG. Gimana rakyat Indonesia bisa maju kalo anggota legislatif-nya kayak gitu ya ?

Kertas suara berisi puluhan foto caleg dari puluhan partai, kira-kira bingung nggak tuh para pemilih ??? emang kenal dengan caleg-caleg itu ? lha kampanyenya aja narsis.

Auk ah gelap........ jaka sembung nih......

Thursday, January 22, 2009

Terlampau berharap

Minggu ini adalah minggu "Obama"
semua pemberitaan hampir didominasi oleh berita pelantikan Presiden AS Barack Husein Obama

Banyak orang menggantungkan harapan besar pada pundak Obama
Harapan menyelesaikan bergunung masalah dunia
Sebegitu besarnya harapan yang diberikan sehingga mungkin hanya seorang Superman yang bisa menanggulangi masalah-masalah dunia sebelum durasi film usai.

Harapan besar akan menciptakan kekecewaan besar
Obama hanyalah manusia biasa
Obama bukan supermen
Obama bukan Presiden Indonesia
Obama hanyalah orang yang ingin dicintai....... halah kayak lagunya Projeck Pop

-antz-