Tuesday, August 18, 2009

Kaget tiket PNS seharga seratus juta rupiah

Hari jumat 14/8 yang lalu saya baca artikel di Kompas berjudul "PNS" oleh Jaya Suprana. Diceritakan bahwa beliau terkejut atas masih adanya adat istiadat pungli atau uang pelumas untuk menjadi PNS (pegawai negeri sipil alias pegawai pemerintah). Apalagi disebutkan angkanya seratus juta rupiah.

Saya sebagai PNS juga terkejut.

Kenapa ?

pertama, yang menceritakan kejadian masuk PNS dengan uang pelicin itu adalah Jaya Suprana, seorang tokoh yang tentunya tidak akan bercerita ngarang. artinya kejadian itu ada.

kedua, seratus juta rupiah untuk menjadi PNS sangat tidak masuk akal. setidaknya buat saya. karena sebagai PNS tok (maksudnya gak punya bisnis sampingan dan tidak tugas keluar negeri) untuk mendapatkan uang seratus juta rupiah itu membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung dengan kesehariannya menganut asas hemat.

saya tidak mengada-ngada, lihat aja tabel gaji terakhir terbitan tahun 2009. untuk seorang PNS dengan jabatan fungsional tertentu dengan golongan IV-e masa kerja 32 tahun (ini udah paling top) digaji pokok rp. 3.400.000,- katakanlah total penghasilan sekitar 8 jutaan rupiah per bulan. nah gimana yang golongannya lebih rendah dan tahun pengabdiannya lebih sedikit. pastinya penghasilannya lebih kecil kan.

kawan saya bilang, eit jangan boong! jangan sok suci lu ya! banyak tuh PNS yang bisa punya rumah mewah, mobil keren, tanah bejibun, kebon berhektar, bisa sekolahin anak di luar negeri hanya dengan bea siswa ortunya yang PNS.

hhmmmm... saya juga gak begitu tau nih. mangkanya saya kaget baca artikelnya pak Jaya yang bilang ada seseorang yang rela keluar seratus juta rupiah untuk jadi PNS. karena saya sendiri gak pernah tuh dipalakin uang saat masuk PNS. dan di departemen saya juga kayaknya gak bisa tuh pake pelicin, karena pake e-proc.

menurut pengalaman saya, PNS yang bisa seperti itu tentunya cuman sedikit dari total jumlah PNS yang mayoritas hidup pas pasan. Kalo anak si bapak yang nyogok seratus juta rupiah itu sudah jadi PNS apakah bisa dijamin dia menjadi segelintir PNS yang bisa menghasilkan 100 juta rupiah per bulan ?

Kalo saya sih mendingan dipake bisnis aja.-antz-

No comments: