Detik-detik yang menentukan
Jum’at kemarin saya menerima kiriman sebuah buku berjudul “Detik-detik yang menentukan : Jalan panjang Indonesia menuju demokrasi” yang diberikan oleh penulisnya sendiri yaitu bapak B.J. Habibie. Di sampulnya tertulis “untuk sdr. Sugianto Hadiwibowo“ dan ditandatangani oleh Pak Habibie tgl 28 Nopember 2006.
Buku tersebut pada saat permulaan diluncurkan kepada masyarakat luas, sempat menimbulkan kehebohan dan bahkan tokoh sejarah yang disebutkan hendak membuat buku tandingan.
Secara umum buku yang memuat deskriptif proses disekitar lengsernya Pak Harto, ditulis berdasarkan catatan harian beliau sendiri.
Pak Habibie adalah tokoh perubahan Indonesia yang sebenarnya. Karena pada masa beliaulah lembaga Kepresidenan yang dulu sangat “angker”, menjadi lebih “membumi”. Dahulu seorang Presiden bagaikan Dewa yang diberhalakan dan tidak boleh ditentang, namun pada masa Habiebie, beliau dengan rasional dan penuh keberanian, membuang segala status berhala tersebut.
Selain itu perubahan-perubahan besar di lembaga pemerintahan lainnya pun dilahirkan pada masa kepresidenan Habibie. Dan tak luput “kerikil dalam sepatu” diplomasi Indonesia pun dibuang pada masa beliau.
Langkah beliau yang kontroversial dengan referendum di propinsi Timor Timur ini sesungguhnya sangat tepat, namun sangat disesali banyak kalangan, terutama militer. Dilihat dari sejarah, propinsi Timor Timur ini jelas bukan jajahan Belanda. Padahal Indonesia yang diproklamirkan pada tgl 17 Agustus 1945 adalah seluruh teritorial jajahan Belanda. -antz-
No comments:
Post a Comment