Hingar bingar pilkada DKI sudah usai, cagub dan cawagub yang “sudah pasti” memenangkan pilkada sudah terlihat. Sorak sorai kemenangan dan tangis kesedihan mulai nampak.
Namun cagub dan cawagub yang “sudah pasti” kalah melakukan hal yang sangat jarang sekali terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang menganggap dirinya tokoh masyarakat, politisi, negarawan atau pemimpin masyarakat di
luar biasa ! langka ! jiwa seorang negarawan, politisi sejati, tokoh panutan bagi masyarakat dan para pemimpin lainnya.
Apakah sikap seperti ini akan terjadi jika sebaliknya yaitu cagub Foke dan cawagup Prijanto serta para partai pendukungnya yang kalah ??? Jiwa-jiwa merekalah yang dapat menjawabnya.
Tentu kita masih ingat saat pemilu Presiden RI yang lalu, dimana Megawati (Presiden RI saat itu) yang mengaku dirinya seorang negarawan, tokoh masyarakat atau pimpinan masyarakat dengan hati sempit sambil menangis tidak mau mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat, juga tidak mau menyatakan akan membantu program-program dari Presiden dan Wapres terpilih. Peristiwa itu merembet (lebih tepat menjadi contoh) pada pilkada di daerah-daerah lain di Indonesia. Pilkada-pilkada di
Juga kita tentu ingat pilkada Walikota Depok yang merupakan kebalikan dari pemenang pilkada DKI. Di Depok kekisruhan perebutan pengaruh kekuasaan sangat terasa, sehingga banyak program bagus yang terhambat.
Semoga Bung Adang Darajatun, Bung Dani Anwar dan PKS menjadi panutan bagi para calon pemimpin bangsa dan politisi lain dalam menyikapi kemenangan dan kekalahan dalam pemilihan kepala daerah ataupun presiden dikemudian hari. -antz-
1 comment:
Semoga jiwa besar Adang-Dani bisa dijadikan sebagai teladan bagi para pemimpin negeri. Bagi calon pemimpin yang akan maju di kontes pemilihan bisa dijadikan sebagai wujud contoh calon pemimpin yang siap menang dan siap kalah (seperti apa yang didengungkan ketika peresmian calon oleh KPU). Majulah Indonesia
Post a Comment