Tapi Johan tidak dapat menikmati liburan itu karena kesibukan akhir tahun. Kesibukan rutin seperti semua kantor-kantor di
Disela-sela kesibukan menghabiskan anggaran, yahh paling tepat memang disebut menghabiskan anggaran. Karena kejadiannya seperti orang yang setress terburu dengan dead-line untuk segera merealisasikan semua kegiatan yang anggarannya masih tersisa. Selain itu mendampingi “delegasi” yang juga sedang menghabiskan anggaran.
Maka Johan agak heran dengan Menkeu, Sri Mulyani yang baru hari ini terkaget-kaget dengan fenomena menghabiskan anggaran di akhir tahun. Emang tahun-tahun lalu nggak ngecek ya ? Seperti dalam berita ini :
Minggu, 30 Des 2007,
Tutup Tahun, Penyerapan Anggaran Melonjak Tajam
Menkeu Terkaget-kaget, Ibaratkan Legenda
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, belanja pemerintah meningkat signifikan dalam dua pekan menjelang tutup tahun ini. "Jadi, dua minggu yang lalu, realisasinya masih di angka 83 persen, sedangkan kemarin (Jumat, 28/12, Red) saat saya cek, saya surprised karena angkanya sudah 89,4 persen," jelasnya kepada wartawan di Graha Sawala Departemen Keuangan Jakarta kemarin.
Kenaikan enam persen penyerapan anggaran belanja modal pemerintah dalam tempo dua minggu itu, menurut Menkeu, merupakan pencapaian yang luar biasa. "Ini sungguh mengejutkan dari sisi akurasi antara asumsi dan realisasi anggaran," kata Ani, panggilan Sri Mulyani.
Namun, keterkejutan Menkeu itu diikuti kekhawatiran bahwa penyerapan belanja modal pemerintah tersebut digenjot dengan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip good governance. "Ini yang menjadi concern kami. Artinya, kalau memang itu merupakan hal-hal yang sudah sesuai prinsip, maka pencapaian itu merupakan suatu hal yang signifikan," terangnya. seterusnya bisa dibaca disini
Semasa tugasnya Johan pernah menangani kegiatan yang cukup besar yang mengharuskan disetiap akhir kegiatan akan diperiksa oleh tim pemeriksa baik Itjen, BPK ataupun BPKP. Sehingga Johan pernah mengalami pemeriksaan oleh Itjen, BPK dan BPKP. Dari semua tim pemeriksa itu, Johan menyimpulkan bahwa hasil kegiatan yang nyata tidak menjadi fokus pemeriksaan. Yang menjadi fokus pemeriksaan adalah administratifnya saja.
Bahkan anggota tim pemeriksa itu mengatakan pada Johan, “foto-foto fakta ataupun laporan hasil kegiatan tersebut tidak diperlukan bagi tim. Yang diperlukan adalah kelengkapan administratif”. “Sehingga jika administratif buruk, maka diangap kegiatan tersebut dimanipulasi”. Pendapat Johan mirip sekali dengan tanggapan anggota
Merespons hal itu, Anggota Komisi XI DPR Ramson Siagian mengemukakan bahwa kecenderungan yang kini terjadi adalah pemerintah lebih memprioritaskan masalah pemenuhan administratif daripada memenuhi kualitas pembangunan. "Paradigmanya belum berubah, masih seperti Orde Baru. Jadi, percepatan pencairan dana yang dilakukan lebih untuk kepentingan pemenuhan administrasi," katanya.
Menurut Ramson, perlu perencanaan anggaran yang merata untuk mendapatkan hasil pembangunan yang optimal. "Jangan proyek 8 bulan dipaksa 3 bulan. Akhirnya terburu sehingga multiplier effect-nya juga tidak maksimal. Kualitas pekerjaan tidak optimal," tuturnya.
Jadi memang sistem pengelolaan keuangan negara kita masih perlu dilakukan pembenahan yang menyeluruh sehingga pemelo : Mr Clean akan ikut kotor jika sudah menangani anggaran di pemerintahan. Menjadi : Mr. Dirty akan dipaksa menjadi Mr Clean setelah menangani anggaran pemerintah. -antz-
1 comment:
Kebagian sisa anggaran gak To? Ane lumayan ke Paris 4 hari dan Luxemburg sehari. Bisa buat modal jalan2 ke Barcelona, Marseille, Cannes, Nice dan Monaco. Mau ke Milan dan Venesia keburu kehabisan modal hehehe
Post a Comment