Hari Minggu kebetulan tidak ada rencana kemana-mana, tapi karena diluar cuaca tidak terlalu dingin sekitar 16 derajat celcius, maka kami sekeluarga akhirnya iseng-iseng ke IKEA di seberang rumah.
Karena tidak berniat membeli apa-apa, cuman sekedar jalan-jalan maka saya sempat lihat-lihat barang yang bermacam-macam jenis dan bentuknya. Ternyata memang barang-barang IKEA adalah barang yang biasa tetapi dengan ide yang luar biasa. Ini bukan promosi tetapi kesan saya ya seperti itu.
Ada yang menarik perhatian saya saat seseorang mendorong kereta belanjanya dan disana terdapat barang dengan tulisan made in Indonesia. Tulisan itu tertera di mebel dan asesori rumah yang terbuat dari rotan. Kemudian saya melihat-lihat ke arah stand mebel tersebut. Di dekat mebel rotan dan asesorinya tersebut terdapat asesori rumah terbuat dari eceng gondok, hanya bukan made in Indonesia tapi made in Vietnam dan made in China.
Saya jadi teringat sepupu saya yang menjadi perajin eceng gondok di Yogyakarta. Tahun 2003, saat kami nengok nenek di Yogyakarta sempet saya tanya, dijual kemana hasil kerajinannya ?, dia bilang diekspor ke luar negeri. Sepupu saya ini tidak tahu luar negerinya kemana.
Italia atau Eropa pada umumnya memang menggemari mebel dan asesori rumah dari rotan dan eceng gondok. Ini kan sebetulnya peluang bagi para perajin rotan dan eceng gondok di Indonesia untuk mengekspor ke Italia atau ke negara-negara Eropa.
Jika kesulitan menempuh jalurnya, biasanya permulaan memang sulit, bisa minta bantuan Kedutaan Indonesia di Italia atau negara-negara Eropa lainnya. Dan kalau tidak salah lebih mudah menembus pasar melalui Republik Malta sebelum masuk ke pasar Eropa. *antz*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
hai mbak, mas..salam kenal, kalau boleh tahu mbak dan mas skrg tinggal dmn?
salam kenal hani malang
Post a Comment