Pertama kali saya baca kalimat “bila ikhlas Insya Alloh masuk surga!” adalah ucapan Amrozi, si pengebom, saat ditahan polisi, yang ditujukan kepada para korban aksi pembomannya.
Dan kedua adalah saat Aa Gym menikah untuk kedua kalinya (berpoligami), yang ditujukan kepada isteri pertamanya. Kalimat itu mengandung kebenaran yang hakiki, sebuah kalimat yang sarat dengan beban moral dan religi.
Nah…… manusia-manusia cerdas, lihay dan jeli dapat memanfaatkan kalimat itu untuk kepentingannya. Bila kepentingan itu baik, maka hasilnya tentu baik pula bagi semua, namun bila sebaliknya, maka sekelilingnya akan menuai badai, seperti korban Amrozi (yang ini jelas dan gamblang) dan korban poligami (untuk yang ini, tentu yang menuai badai adalah isteri pertama dan anak-anak dari isteri pertamanya.
Berpoligami adalah keputusan individu dan juga tanggung jawab individu. Namun akan menjadi “isu umum” manakala menyangkut tokoh, pemimpin nasional, pejabat pemerintah, panutan masyarakat ataupun sekedar artis gurem. Seperti halnya isu perselingkuhan Anggota DPRR RI kita, yang telah menjadi isu nasional.
Menjadi hal yang sangat menyedihkan manakala keputusan poligaminya itu diklaimnya adalah Sunah Rasul. Dan yang bicara adalah yang katanya Kyai, Ulama, orang Alim, Santri atau sebutan-sebutan lain yang mentereng yang menandakan ketinggian ilmu Islam-nya. Saya katakan menyedihkan, karena secara langsung mereka telah menghina Rasullulloh SAW dengan perbuatannya yang diklaim mengikuti Rasul.
Padahal Rasul sendiri menikah untuk yang kedua kalinya adalah setelah isteri pertamanya wafat. Dan wanita yang dinikahi sebagai isteri keduanya adalah janda dari temannya yang syahid di medan perang yang usianya sudah sangat tua dan miskin. Juga isteri-isteri beliau yang lainnya berusia tua dan miskin harta. Bukan janda cantik, bahenol dan kaya.
Isteri terakhirnya barulah wanita muda yang dinikahi untuk tujuan men-syiar-kan kehidupan pribadi Rasullulloh, agar dapat diteladani oleh umatnya.
Saya tidak menentang poligami, karena dalam Al Qur’an sendiri dihalalkan berpoligami, dengan syarat-syarat yang telah digariskan pula.
Namun bila kepentingan syahwat diklaim sebagai ajaran Islam dan Sunah Rasul, bagi saya ini harus ditentang.
Silakan Ustad/Kyai/Santri/Ulama yang bernama Aa Gym atau nama-nama lainnya kawin lagi entah sepuluh kali atau seratus kali, saya tidak peduli ! Tapi jangan klaim itu adalah Sunah Rasul! Cukup katakan “saya ini maniak kawin, dan daripada zinah, kan lebih baik dikawin sah!” -antz-
No comments:
Post a Comment