Saturday, July 15, 2006

Kripto untuk semua orang

Dalam menyikapi angin perubahan di organisasinya, Johan menghadiri sebuah seminar imajiner yang diselenggarakan oleh Instituto La Sicurezza di Milano Italia, yang mengangkat sebuah tema “Kripto untuk semua orang”.

Salah satu pembicara, Bucek Lioneer, seorang pakar kriptologi dari Jakarta yang diundang khusus ke seminar ini menjabarkan yang intinya bahwa dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kriptografi sudah dipakai dalam semua produk komunikasi yang merupakan kebutuhan sehari-hari dan dalam juga setiap perangkat penyimpan data.

Saat ini kriptologi bukan lagi merupakan salah satu sisi dari sebuah coin, tetapi sudah merupakan elemen dari coin itu. Sehingga operasional kriptografi yang dulu masih dapat terasakan secara fisik, kini tidak dapat lagi dirasakan karena kriptografi tersebut telah menyatu dalam prosesnya.

Konsekuensinya, lanjut Bucek, kalau dahulu petugas khusus yang menangani operasional kriptografi masih sangat diperlukan, kini tidak lagi merupakan kebutuhan utama, karena tugas-tugasnya telah diotomatiskan oleh teknologi tersebut. Sehingga setiap orang yang membeli perangkat teknologi komunikasi dan/atau penyimpan data dapat mengoperasikan alat tersebut tanpa bantuan operator kripto.

Bucek mencontohkan, saat ini dapat dengan mudah dijumpai di toko-toko komputer dan komunikasi, produk-produk baik hardware maupun software dengan kriptografi didalamnya seperti Network Security, Storage Solution, Web Server dan lain sebagainya.

Dalam sesi diskusi, salah seorang peserta dari Bandung, Dudung Taraja, melontarkan pertanyaan “apakah itu berarti operator kripto tidak membutuhkan sertifikasi kripto ?”

Dijawab oleh Bucek bahwa sesungguhnya operator kripto saat ini adalah yang biasa disebut dengan end user, dan end user tidak memerlukan sertifikasi kripto.

Mendengar jawaban tersebut, Nakula, seorang pegawai di departemen Sambung Info, menyela “kami dari departemen Sambung Info selama ini bertugas mengelola informasi yang diproses melalui kriptografi, nah kalau nantinya pekerjaan kami dilakukan oleh end user, kami akan kehilangan pekerjaan.” “Sedangkan kami mengabdi disini sudah cukup lama”, lanjut Nakula.

Bucek menambahkan bahwa perubahan memang membawa konsekuensi, salah satunya adalah mengeliminir pekerjaan-pekerjaan tertentu. Tetapi perubahan juga akan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru.

Nah, lanjut Bucek, sekarang tergantung dari kita sendiri apakah kita ingin menjadi sopir dari perubahan sehingga kita dapat mengatur arah perubahan itu atau kita biarkan perubahan menggilas kita karena kita takut akan perubahan itu. Lebih lanjut Bucek menjelaskan bahwa kalau kita menjadi sopir perubahan, kita dapat mengantisipasi seandainya kita perlu bergeser posisi.

“Jadi kira-kira pekerjaan baru apa yang diciptakan oleh perubahan ini ?” tanya Nakula.

Bucek pun menjelaskan bahwa dengan sedikit peningkatan kemampuan, seseorang yang telah mempunyai sertifikat kripto dapat naik menjadi analis kripto atau administrator kripto atau pembuat produk-produk kripto dan lain-lain.

Karena waktu yang terbatas maka moderator, Romi Sukaryo, menyimpulkan diskusi dan kemudian menutup sesi pertama untuk dilanjutkan pada sesi kedua dengan pembicara lainnya.***antz***

No comments: