Arisan bulanan yang biasa diadakan bersama masyarakat Indonesia di Italia, minggu pertama bulan Juni 2006 ini akan diadakan di atas perahu, arisan istimewa menyambut musim panas, dan karena diadakan hari Sabtu maka peserta arisan bisa membawa keluarga.
Temperatur pagi hari Sabtu udara musim panas menunjukkan angka 21° C kami sudah siap-siap membawa peralatan piknik mengarungi sungai. Jam 09.15 kapal yang kami tumpangi mulai bergerak dari ponte (jembatan) Marconi di kota Roma menuju kota Ostia Antica dengan jarak sekitar 40 km.
Kapal Batteline ditumpangi 2 rombongan. Sepanjang perjalanan sang Nahkoda yang merangkap tour guide bercerita tentang apa saja yang kami lewati, dari mulai gereja ternama, jembatan tua, kura-kura kecil yang sedang berjemur, sampai tikus air yang kami kira seekor berang-berang.
Begitu hebohnya sang Nahkoda memanggil miss Donna (sebutah si nahkoda untuk tikus air tersebut), sehingga semua penumpang ingin melihat ke sisi kiri. Dari jauh terlihat seekor binatang air berenang dengan cepat menyambut sebuah roti yang dilemparkan seseorang. Begitu mendekat tahulah kami itu adalah tikus air, dan kami semua (yang orang Indonesia) tertawa. “Wah kalo cuman tikus sih di Ciliwung seabrek-abrek” celetuk salah seorang rombongan.
Sungai Tevere ternyata tidak terlalu indah, sampah, rumah gelandangan dan air yang kotor menjadi pemandangan sepanjang perjalanan.
Sekitar jam 12.15 dengan udara sekitar 32° C, kami tiba di Ostia Antica, kota Ostia kuno. Kota tersebut saat ini telah menjadi puing-puing, bagi penggemar sejarah tentulah kota tersebut sangat menarik.
Setelah selama 2 jam mengelilingi kota tua Ostia, kami berperahu lagi menuju restoran Sea Food. Tepat jam 15.00 kami baru menyantap makanan pembuka. Kami makan siang ala Italia, menu pembuka, menu pertama, menu kedua, salad dan desert. Terakhir jam 16.30 kami minum kopi penutup.
Jam 17 kami kembali ke Roma dengan menggunakan bus. Dalam bus saya berimajinasi seandainya kali Tevere adalah Ciliwung, tentu lama-lama air kali Ciliwung semakin membaik. Sebab kalau kali tersebut menjadi area wisata pasti bermacam-macam peraturan lingkungan sungai yang ada sekarang ini dapat diharapkan “bertaring”.***antz ***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment