Baru saja Pietro membaca berita tentang mahasiswa yang berunjuk rasa dengan menyerang kantor Rektorat dan mahasiswa lainnya. Berita seperti ini bukan berita pertama yang dibaca Pietro, sudah banyak berita anarkisme mahasiswa dan/atau orang-orang intelektual / akademisi seperti ini yang telah dibacanya. Sebuah berita yang sangat ironis. Ironis karena sesungguhnya mahasiswa/kampus adalah orang-orang intelektual / akademisi yang seharusnya mengedepankan otak daripada otot.
Pietro melihat ada kesamaan yang terjadi di lingkungan departemen yang ia pimpin. Para staff Pietro adalah orang-orang dengan pendidikan cukup tinggi, tetapi mengemukakan pendapat dengan cara lisan atau tulisan cukup memprihatinkan. Bahkan ada pula yang menuliskan kronologi sebuah kejadian saja membutuhkan waktu berjam-jam itupun sudah dibantu staf lainnya.
Dalam pikiran Pietro, tentu ada yang perlu diubah dari sistim pendidikan di Indonesia, karena kebanyakan para intelektualnya lebih senang mengungkapkan pendapat dengan otot daripada dengan argumen yang baik. Tugas yang sangat berat bagi Pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan ini.
Dalam keprihatinannya kepada staf tersebut, Pietro mendapati putri tertuanya yang duduk di kelas dua sekolah dasar negeri di Roma, Italia menuliskan pengalamannya saat piknik sekolah dalam sebuah cerita pendek yang baik. Cerita pendek itu bukan yang pertama Pietro baca, anak tertuanya selalu membuat cerita pendek dan bergambar untuk berbagai ungkapan pendapatnya. Bahkan anak keduanya yang masih di taman kanak-kanak sering mengungkapkan pendapatnya dengan menuliskan kalimat pendek atau gambar-gambar.
Dalam acara akhir tahun program sekolah, Pietro mengetahui bahwa ternyata guru-guru anaknya di sekolah selalu memberi tugas menggambarkan dan menuliskan pengalaman, pendapat ataupun perasaan murid-muridnya. Sehingga walaupun pelajaran di sekolah tersebut terlihat lebih sedikit dan lebih sederhana, namun terbukti lebih dapat merangsang pikiran kreatif siswa. ***antz***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment